Minggu, 6 September 2009
Sore itu aku dijemput Cipto ke rumah Iwan (Unta) untuk ngabuburit. Cukup lama juga nunggu dia datang. Jam 6 baru dia datang. Sempat buka di jalan kalau gini, hahaa :-)
Kami pun berangkat, tapi kami ke posko terlebih dahulu. Sampai di posko, eh, terdengarlah suling PERTAMINA yang menandakan waktu berbuka untuk wilayah Balikpapan.
Hmm...
Buka dengan air putih deh. Kia dan Radhy sudah ada di rumah Iwan. Jadi yang ada di posko saat itu Yuli, Tuti, Cipto, dan aku. Kami bergegas. Eh, ada telepon, kurang tau dari Radhy atau Kia, nyuruh bawa kue, padahal nggak ada kue, yang ada juga kerupuk di meja ruang tengah, ada-ada aja, tak lupa minta dibawakan pancingnya Radhy, wahh... rupanya Radhy mau manjung di belakang rumahnya Iwan yang langsung berhubungan dengan laut, lebih tepatnya di atas laut, heheee :P
Tak lupa dibawa serta udang yang sudah mau digoreng Mamaku sebagai umpan.
Sampailah kami di rumah Iwan, kami langsung menuju Dapur rumah Iwan yang terbuka dan langsung menghadap laut, indahnya. Ditemani suara debur ombak, seperti ada di Melawai-nya Balikpapan atau Tepian-nya Samarinda.
Aku mengambil takjil pisang ijo terlebih dahulu, setelah puas, aku mengambil nasi, sayur, ayam bakar, ikan bakar (ikan bandeng), dan sambal tentunya. Mantap.
Setelah makan, kami nongkrong di sana, aku mengambil gitar dan memetiknya (emang buah dipetik, hahaaa ;-D)
Kemudian gitar aku serahkan ke Iwan, dan kami dangdutan di sana, Radhy tentu saja menjadi penari (ya, mirip2 penari striptis gitu), wahahaaa :-) lucu deh pokoknya.
Pulang kembali sekitar jam 9, aku menuju rumah dan mereka ke RT.10 untuk nyari mesin rumput yang raib beberapa hari yang lalu.
08 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar